Friday, May 4, 2007

Vishnu for President



via Gatra.

Isu Reshuffle

Vishnu Juwono Sayangkan Pemberitaan Kesehatan Ayahnya
Jakarta, 1 Mei 2007 15:04

Vishnu Juwono, putra Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, menyayangkan pemberitaan media massa seputar kesehatan ayahnya.

"Sebagai salah seorang yang hampir setiap hari bertemu dan berinteraksi dengan beliau (Juwono --Red), selama menjabat sebagai kabinet Indonesia Bersatu di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, beliau tidak pernah menderita stroke atau sakit jantung," papar Vishnu, melalui email kepada Gatra.com, Selasa (1/5).

Vishnu sangat menyayangkan sejumlah pernyataan melalui media massa dari para politisi, pengamat politik, atau aktivis, yang mengindikasikan bahwa Juwono tengah menderita penyakit tersebut selama membantu Presiden Yudhoyono.

"(Pernyataan Juwono sakit stroke atau jantung --Red) Sangat menyesatkan dan tidak berdasar sama sekali," tegas Vishnu.

Kendati demikian, lanjut Vishnu, wacana politik yang kerap dilontarkan berbagai tokoh soal reshuffle beberapa menteri di bawah Presiden Yudhoyono adalah hal yang lumrah. Menurutnya, sah-sah saja seluruh lapisan masyarakat mengeluarkan pernyataan-pernyataan seputar perombakan kabinet, karena setiap orang berhak untuk mengemukakan pendapat.

"Akan tetapi menjadi lain maknanya apabila informasi yang dijadikan spekulasi tersebut merupakan info yang jauh dari kenyataan yang ada," ujar Vishnu, seraya mencontohkan spekulasi menimpa ayahnya itu.

Namun, melalui email itu pula, Vishnu mengatakan bahwa pernyataannya tersebut bukanlah sebuah klarifikasi, khususnya kepada Presiden Yudhoyono. "Institusi Kepresidenan tentunya sudah memiliki informasi ini (kesehatan Juwono --Red) melalui aparatur negara dan sistem manajemen informasi pemerintahan yang ada," tulis Vishnu, yang bekerja sebagai dosen FISIP Universitas Indonesia ini.

Pernyataan ini, kata Vishnu, dikeluarkan berdasarkan inisiatif pribadinya, tanpa adanya arahan maupun dorongan dari pihak mana pun. "Termasuk, dalam hal ini, ayah saya," tambahnya.

Dengan pernyataan keprihatinannya ini, Vishnu menyelipkan sebuah pesan bahwa kesehatan Juwono yang menurutnya telah menyesatkan opini di masyarakat, diharapkan dapat meredam budaya mengejar kepentingan politik jangka pendek dengan menghalalkan bermacam-macam cara. "Salah satunya dengan menyebarkan berita-berita yang menyesatkan dan tidak bertanggung jawab. Sebaiknya dihentikan," tulis Vishnu.

"Sudah saatnya dimulai dibangun budaya pembuktian kinerja, rasa sportivitas tinggi, penggunaan cara-cara yang beretika dalam mewujudkan suatu keinginan untuk berbakti kepada masyarakat melalui sebuah jabatan politik."

"Alangkah idealnya, bila hal tersebut dapat diteladani oleh para elit masyarakat yang saat ini mempunyai pengaruh kuat dan mempunyai kedudukan yang cukup penting di republik ini," pungkasnya. [EL]

No comments: